Ketahui Waktu Terbaik Menyiram Tanaman Semua hal telah dipertimbangkan, jadi lebih baik menyirami tanaman di pagi hari daripada sore hari. Pertama, itu memperkuat mereka untuk hari yang aka. Senin, 15 Februari 2021 19:06. Editor: Maudy Asri Gita Utami. lihat foto. Kompas.com. Siti menyiram tanaman menggunakan nasihat, Debit air selang 0,5 liter/menit, Siti menyiram selama 120 menit, Berapa liter air yang digunakan Siti bagi menyiram tanaman tersebut, pembahasan kunci jawaban Matematika kelas 5 pelataran 77 78 79 materi tentang “Kelajuan dan Tagihan ” plong buku “Doyan Sparing Ilmu hitung” kurikulum 2022. Pembahasan kali ini merupakan lanjutan bersumber tugas sebelumnya, dimana kalian telah mengerjakan soal Sebuah Tebat Diisi dengan Dua Kran yang Debitnya Masing-masing 75 Liter/menit pada buku matematika inferior V. Serempak saja simak soal berikut. Ki akal Jawaban Matematika Papan bawah 5 Pelataran 78 Asyik Berlatih Bagi pertanyaan berikut! 9. Siti menyiram tanaman menggunakan ujar-ujar, Debit air petuah 0,5 liter/menit, Siti menyiram selama 120 menit, Berapa liter air nan digunakan Siti lakukan menyiram tumbuhan tersebut? Jawaban Piutang = Debit x Waktu = 0,5 liter/menit x 120 menit = 60 liter Makara air yang digunakan Siti lakukan mengguyur tanaman tersebut adalah 60 liter. 10. Sebuah riam kecil nan mempunyai tagihan air sebesar 60 m3/detik. Berapa liter air yang mampu dipindahkan air terjun tersebut intern hari 1,5 menit? Jawaban, bentang disini Sebuah Air Terjun yang Memiliki Debit Air Sebesar 60 m3/detik Demikian pembahasan kunci jawaban Matematika kelas 5 halaman 78 pada buku Aku Senang Belajar Matematika. Semoga bermanfaat dan bermanfaat bagi kalian. Terimakasih, selamat berlatih! Source
Menyiramtanaman hias kurang dianjurkan memakai gayung atau ember karena takaran air bisa jadi berlebihan. Cara menyiram tanaman hias yang benar sebaiknya menggunakan gembor (watering can) karena alat tersebut sudah dirancang dengan corong praktis. Misalnya, alat bantu yang dapat digunakan yaitu, selang, gayung, dan penyiraman tanaman otomatis.
pixabay/hans salah satu cara menyiram tanaman adalah dengan menggunakan es batu. – Siapa yang menanam tanaman di halaman rumah? Banyak orang yang menjadikan tanaman sebagai hiasan halaman rumah. Bahkan ada beberapa juga yang menjadikan tanaman sebagai pemanis di dalam ruangan. Baca Juga Bolehkah Menyiram Tanaman di Siang Hari? Hampir semua jenis tanaman membutuhkan air untuk hidup dan berkembang. Tentunya setiap tanaman memiliki kebutuhan air yang berbeda-beda. Apakah teman-teman sering menyirami tanaman? Kalau iya, mungkin teman-teman menyiramnya dengan air melalui selang atau dengan penyiram tanaman gembor. Baca Juga Puluhan Hiu Berenang Menepi di Pantai Nusa Dua Bali, Berbahayakah? Namun jika tanamannya ada di dalam ruangan akan sulit menyiram dengan selang atau gembor karena akan membuat ruangan jadi becek. Yuk, cari tahu cara menyiram tanaman selain menggunakan air dari selang dan gembor! Baca Juga Hutan Amazon Terbakar, Seberapa Penting Hutan Amazon bagi Bumi? AkuBacaAkuTahu Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya. PROMOTED CONTENT Video Pilihan
Penyiramandengan selang membutuhkan lebih banyak waktu dan tenaga daripada menggunakan alat penyiram dan sistem di dalam tanah, tetapi ini memiliki beberapa manfaat. Pelajari lebih lanjut tentang pengaturan semprotan pada selang dan bagaimana menggunakannya untuk menyiram taman Anda secara efisien dan menyeluruh.
FilterRumah TanggaTamanKebersihanPertukanganAlat PerkebunanLedengPerawatan HewanPerawatan IkanMasukkan Kata KunciTekan enter untuk tambah kata 44rb+ produk untuk "selang tanaman" 1 - 60 dari 44rb+UrutkanAdSelang air Selang PERMETER / SELANG TAMAN / SELANG PVC Selang 1%Jakarta 50+AdAlat Penyiram Tanaman Bahan Plastik / Kepala selang Air Untuk Taman - Cabang 50+AdSelang Drip Selang Drif Kenkoplast Irigasi Tanaman Lebar 12cm 1%Jakarta BaratMarkas Karung JakartaTerjual 6AdSelang Air Benang Serat Tebal 1 Murah Per Meter Selang keran 20 rbJakarta UtaraPOMPA TMSAdSelang Magic Hose 30M / Semprotan Selang Air Elastis Penyiram Kubu 8TerlarisSet Paket Penyiram Tanaman Kebun Hidroponik Selang Irigasi BaratMaslinda 250+TerlarisPeralatan Set Selang Irigasi Penyiram Tanaman Otomatis Kebun dan 750+Selang Magic Hose Selang Air Siram Tanaman Cuci Mobil Selang Jet BaratMaju Mundur 100+Sisa 4Semprotan Taman SOLIGEN YG-602 Air Selang Tanaman Hose Nozzle 1%Jakarta UtaraTB Maju Kreasi 500+Kepala Semprotan Selang Air Jet Shower Tanaman Cuci Motor Mobil 7 5 rbJakarta UtaraZen Car 100+
1LAPORAN TUGAS AKHIR TERAPAN RC METODE PELAKSANAAN PEMBANGUNAN SALURAN PENGELAK DAN TIMBUNAN COFFERDAM BENDUNGAN TUGU TRENGGALEK JAWA TIMUR DISUSUN OLEH : ARIEF YUDHO WICAKSONO NRP NANDA ADITYA FIRDAUS M NRP DOSEN PEMBIMBING : Ir. ISMAIL SA UD, MMT. NIP S. KAMILIA AZIZ, ST., MT. NIP Program Studi Diploma Tiga Teknik Sipil DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL Fakultas Vokasi Institut
Siti menyiram tanaman menggunakan selang, Debit air selang 0,5 liter/menit, Siti menyiram selama 120 menit, Berapa liter air yang digunakan Siti untuk menyiram tanaman tersebut, pembahasan kunci jawaban Matematika kelas 5 halaman 77 78 79 materi tentang “Kecepatan dan Debit ” pada buku “Senang Belajar Matematika” kurikulum 2013. Pembahasan kali ini merupakan lanjutan dari tugas sebelumnya, dimana kalian telah mengerjakan soal Sebuah Kolam Diisi dengan Dua Kran yang Debitnya Masing-masing 75 Liter/menit pada buku matematika kelas V. Langsung saja simak soal berikut. Kunci Jawaban Matematika Kelas 5 Halaman 78 Asyik Berlatih Kerjakan soal berikut! 9. Siti menyiram tanaman menggunakan selang, Debit air selang 0,5 liter/menit, Siti menyiram selama 120 menit, Berapa liter air yang digunakan Siti untuk menyiram tanaman tersebut? Jawaban Volume = Debit x Waktu = 0,5 liter/menit x 120 menit = 60 liter Jadi air yang digunakan Siti untuk menyiram tanaman tersebut adalah 60 liter. 10. Sebuah air terjun yang memiliki debit air sebesar 60 m3/detik. Berapa liter air yang mampu dipindahkan air terjun tersebut dalam waktu 1,5 menit? Jawaban, buka disini Sebuah Air Terjun yang Memiliki Debit Air Sebesar 60 m3/detik Demikian pembahasan kunci jawaban Matematika kelas 5 halaman 78 pada buku Aku Senang Belajar Matematika. Semoga bermanfaat dan berguna bagi kalian. Terimakasih, selamat belajar!
Suatukali aku pernah membandel, membantah suruhan Ibu untuk menyiram tanaman yang memang rutin dilakukan di sore hari, alih-alih pagi atau siang hari agar air siraman tidak menguap terkena cahaya matahari. Ketika itu aku pulang telat dengan kondisi lelah, terlalu sore ketika tiba di rumah, dan mementahkan suruhan Ibu menyiram tanaman. Bapak FilterRumah TanggaTamanKebersihanPertukanganLedengPerawatan HewanPerawatan IkanMasukkan Kata KunciTekan enter untuk tambah kata 22rb+ produk untuk "selang air tanaman" 1 - 60 dari 22rb+UrutkanAdKepala Selang Air Untuk Taman/Tanaman - Cabang 22AdSet Semprotan Air Cuci Mobil Motor Tanaman Taman Selang Flexibel BaratTOKO 15AdSambungan Selang Kran Air Elastis 360 Derajat Fleksibel Slang Keran - 5%Jakarta PusatPERFECT 1 rb+AdProduk Terbarukran taman kran air kran selang mesin cuci 1%Jakarta UtaraAlvinosanitary25AdGantungan gulungan selang 100+Kepala Semprotan Selang Air Jet Shower Tanaman Cuci Motor Mobil 7 5 rbJakarta UtaraZen Car 100+Selang Magic Hose Selang Air Siram Tanaman Cuci Mobil Selang Jet BaratMaju Mundur 100+Sisa 4Semprotan Taman SOLIGEN YG-602 Air Selang Tanaman Hose Nozzle 1%Jakarta UtaraTB Maju Kreasi 500+Magic X Hose m / Selang Air Ajaib Taman / Semprotan 3%Tangerangdfanccie 100+Alat penyemprot air Tanaman Selang Pipa Mengeluarkan Air Dari 500+ 6 Selang air Jika Anda memiliki lahan yang lebih luas, daripada repot menggunakan teko kecil, Anda bisa langsung menggunakan selang air untuk mengairi tanaman Anda. Pilih ukuran selang yang sesuai dengan luas lahan agar mudah menjangkau seluruh area taman. 7. ID Tanaman Mungkin Anda tidak dapat mengingat semua jenis tanaman yang Anda miliki.

Ketika fluida yang mengalir masuk ke dalam suatu volume yang dilingkupi permukaan di titik tertentu akan ke luar di titik lain. Hukum Kontinuitas menyatakan bahwa debit air yang mengalir di setiap titik sepanjang aliran selang adalah sama atau konstan. Hukum Kontinuitas dirumuskan; Berdasarkan persamaan di atas, semakin kecil luas penampang maka semakin besar kecepatan fluida yang melewatinya. Dengan demikian, ketika ujung selang dipersempit maka laju air akan semakin besar. Hal ini sesuai dengan prinsip kontinuitas.

Pencemaranlingkungan adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, atau komponen lain ke dalam lingkungan yang mengubah tatanan lingkungan akibat kegiatan manusia atau proses alam. Ketika hal ini terjadi, kualitas lingkungan akan menurun sampai tingkat tertentu yang menjadikan lingkungan tidak bisa berfungsi sebagaimana mestinya.
Unduh PDF Unduh PDF Tanaman dalam rumah—atau tanaman hias—memiliki kebutuhan yang berbeda dibandingkan tanaman yang tumbuh di luar. Tanaman dalam rumah bergantung pada Anda dalam segala hal. Proses penyiraman tanaman meliputi beberapa faktor, antara lain kebutuhan khusus tanaman tersebut, jadwal penyiraman yang tepat, dan pemeriksaan tanah secara berkala. Anda bisa membantu tanaman dengan menanamnya di dalam pot yang berdrainase bagus dan ukurannya sesuai dengan besar tanaman. Tanaman yang sehat juga membutuhkan jenis air yang tepat dalam jumlah yang tepat pula. Meski demikian, ada beberapa cara untuk membantu menstabilkan tanaman yang sudah kelebihan air. 1 Risetlah kebutuhan khusus tanaman. Tidak semua jenis tanaman rumah memiliki kebutuhan air yang sama. Jadi, cari tahulah informasi terkait tanaman yang sudah Anda miliki atau tanaman yang akan Anda beli. Jangan menyimpulkan bahwa semua tanaman membutuhkan 1 liter air setiap 2 hari karena tidak semuanya membutuhkan air sebanyak itu.[1] Beberapa jenis tanaman lebih suka tanah yang cukup kering hampir sepanjang waktu. Sementara yang lainnya harus selalu lembap. Bahkan beberapa tanaman harus dibiarkan sampai tanahnya kering dahulu sebelum kembali disiram. 2 Biarkan tanaman menentukan kapan waktu penyiraman. Meski akan lebih mudah untuk menyiram secara teratur pada waktu-waktu yang telah ditentukan, ada kemungkinan tanaman tidak bisa menerima pola penyiraman seperti ini. Jadi, alih-alih menyiramnya setiap 2 hari sekali, rasakan saja sesering apa tanaman membutuhkan air. Periksa tanah secara konsisten dan pelajari butuh berapa lama sampai tanah terasa kering, lalu siramlah sesuai jadwal tersebut.[2] Tanaman rumah pun cenderung memiliki masa dorman selama musim dingin. Jadi, kemungkinan pada masa ini tanaman tidak perlu terlalu sering disiram. Pagi hari adalah waktu terbaik untuk menyiram. Penyiraman pada malam hari bisa mempermudah tanaman terjangkit penyakit karena air tidak akan memiliki waktu untuk mengering sebelum suhu bertambah dingin. 3 Lakukan pemeriksaan dengan jari. Tusukkan jari ke dalam tanah sampai buku pertama dan rasakan apakah tanah masih cukup lembap. Kalau jari bahkan tidak bisa menembus tanah, berarti tanaman sudah perlu disiram. Kalau jari bisa masuk sedalam kurang lebih 2,5 cm, tetapi terasa kering, mungkin tanaman perlu disiram. Kalau beberapa senti tanah teratas terasa cukup lembap dan ada sebagian tanah yang menempel pada jari, berarti tanah masih memiliki cukup air. Sekali lagi, ini bukan patokan saklek untuk setiap tanaman. Namun biasanya, kalau bagian atas tanah sudah terasa kering, berarti sudah waktunya tanaman disiram. Anda bisa membeli alat pengukur kelembapan yang ditancapkan ke dalam tanah. Alat ini akan memberi tahu kapan tanaman membutuhkan air sehingga Anda tidak perlu menebak-nebak. 4 Perhatikan daun. Daun bisa menjadi indikator yang bagus, baik saat tanaman kekurangan maupun kelebihan air. Jika daun tampak menggantung dengan lemas, sering kali artinya adalah tanaman membutuhkan air. Kalau daun berwarna kecokelatan, kering, atau beberapa di antaranya rontok, biasanya artinya tanaman membutuhkan tambahan air.[3] Tanda-tanda ini menunjukkan bahwa ada sesuatu yang salah. Jangan menunggu sampai tanaman menunjukkan tanda-tanda seperti itu sebelum akhirnya disiram. Jika tanaman sudah kering, siramlah perlahan. Pemberian air yang terlalu banyak dalam waktu sekaligus akan membunuhnya. Tanda yang sama kadang bisa berarti tanaman kelebihan air. Jadi, perhatikan tanda-tanda ini sembari memeriksa tanah. Kalau hari itu Anda baru saja menyiram, beri waktu tanaman untuk menyerap dan menggunakan air sebelum disiram kembali. 5 Ketahui berat pot yang disiram dengan baik. Anda bisa memeriksa apakah tanaman mendapatkan air yang cukup dengan mengangkatnya setelah disiram dan mengetahui seberat apa rasanya. Angkat secara berkala, dan saat berat pot tidak terasa seperti biasa, berarti sudah waktunya disiram. Cara ini lebih seperti sebuah seni, alih-alih sains, tetapi bisa menjadi trik yang bagus untuk dikuasai.[4] Pemeriksaan ini hanya cocok untuk tanaman yang cukup ringan untuk diangkat dan kalau Anda cukup kuat untuk mengangkatnya. Tidak perlu memaksakan diri hanya untuk mengeceknya dengan cara ini. Iklan 1 Perhatikan jenis air yang digunakan. Anda mungkin mengira bahwa air dari keran sudah memadai, tetapi ini salah. Air perkotaan mengandung klorin dan fluorida yang tidak bisa diterima oleh semua tanaman. Air lunak soft water kemungkinan mengandung terlalu banyak garam. Air leding mungkin terlalu basa. Kalau Anda menggunakan jenis air tertentu selama beberapa waktu dan tanaman tampak tidak sehat, mungkin sudah saatnya untuk beralih ke jenis air lain.[5] Kalau Anda bisa meletakkan sebuah wadah di luar untuk menampung air hujan, ini akan menjadi pilihan yang bagus karena air inilah yang secara alami didapatkan oleh tanaman. Kalau Anda tinggal di suatu tempat yang air hujannya mengandung asam, berarti airnya tidak bagus. Salju yang mencair juga merupakan pilihan yang bagus jika Anda tinggal di daerah beriklim dingin dengan curah hujan sedikit. Air botolan bisa menjadi pilihan yang bagus, meski mungkin ini terlalu mahal. Untuk air perkotaan, Anda bisa mengisi wadah terbuka seperti ember dan mendiamkannya selama kurang lebih sehari supaya zat kimianya menguap atau mengendap sebelum digunakan untuk menyiram. 2 Gunakan air bersuhu disiramkan, isi kembali wadah air dan biarkan sampai waktu penyiraman berikutnya. Dengan begitu, air bisa menghangat ke suhu standar, alih-alih bersuhu asal saat keluar dari keran atau turun dari hujan. Sebagian besar tanaman cenderung lebih suka air hangat daripada dingin.[6] Kalau ada beberapa tanaman yang membutuhkan banyak air, tandonkan lebih dari satu ember atau embrat. Taruh di tempat yang mudah diisi ulang dan siap untuk digunakan saat perlu. 3 Tuangkan air secara merata ke seluruh permukaan tanah. Siramlah lebih sedikit dari jumlah yang dibutuhkan tanaman. Kalau kurang, Anda bisa menambahnya sedikit lagi. Namun, kalau tanaman sudah diberi air terlalu banyak, akan sulit untuk memperbaikinya. Perhatikan sebanyak apa air yang digunakan dari satu penyiraman ke yang berikutnya agar Anda tahu sebanyak apa jumlah air yang tepat. Beberapa tanaman bisa mengambil manfaat dari daun yang disemprot air karena penyiraman hanya memengaruhi akar. Namun, Anda harus mengetahui kebutuhan khusus tanaman tersebut. Beberapa jenis daun tidak akan mendapatkan manfaat dari penyemprotan, bahkan pada beberapa jenis tanaman lain, daun yang basah malah bisa membahayakan. 4 Perbaiki tanah yang terlalu banyak air. Kalau tanaman sudah kelebihan air dan tanah tidak juga mengering, Anda bisa melakukan beberapa hal untuk menstabilkannya. Miringkan pot dengan hati-hati dan biarkan air menetes selama beberapa waktu. Atau letakkan kertas tisu di atas permukaan tanah untuk menyerap sebagian air.[7] Kalau hal ini menjadi masalah besar, pindahkan tanaman ke dalam pot baru yang berdrainase lebih baik. Pindahkan pot ke tempat yang lebih hangat agar tanah lebih cepat kering. Jangan menyiram tanaman selama beberapa waktu. Tunggu sampai tanah mengering kembali. Iklan 1 Gunakan pot berukuran tepat. Ukuran pot harus disesuaikan dengan besar tanaman agar air terdistribusikan secara merata. Pot yang terlalu kecil akan membuat akar saling membelit dan menghabiskan seluruh ruang yang ada. Pot yang terlalu besar tidak akan bisa mempertahankan air dan tanah jadi lebih cepat kering.[8] Kalau Anda memeriksa pot dan ada lebih banyak akar dibandingkan tanah, itu adalah indikasi bahwa tanaman sudah waktunya dipindahkan ke dalam wadah yang lebih besar. Pindahkan tanaman ke pot yang satu tingkat lebih besar saja agar tidak kebesaran. Jika ukuran daun tampak tidak proporsional seperti yang ada di bagian pangkal batang, pindahkan tanaman ke pot yang lebih besar. Kalau pot pernah terbalik karena bagian atasnya lebih berat, ini adalah indikasi yang nyata bahwa Anda membutuhkan pot baru. Meski ada banyak aspek dalam hal perawatan tanaman rumah, tidak ada peraturan yang saklek maupun kilat yang bisa selalu diaplikasikan. Kadang-kadang Anda harus memeriksa dan menilai apakah pot yang lebih besar akan baik bagi tanaman. 2 Masukkan tanaman ke dalam pot yang memiliki lubang drainase. Karena faktor kelebihan air adalah salah satu hal yang bisa membunuh tanaman, pilihlah pot yang memiliki lubang agar air bisa menetes keluar dan tanah bisa mengering. Dasar pot harus memiliki lubang atau semacam torehan tipis di bagian tengahnya. Pot yang dasarnya tidak berlubang bisa membuat air menggenang dan akar akan membusuk kalau terlalu lama terendam.[9] Kalau Anda tidak punya pilihan lain selain pot yang tidak berlubang, taruh selapis batu di dasarnya. Sisa air akan menggenang di sana dan tidak akan bersentuhan langsung dengan tanah dan akar. Lapisan batu harus setinggi kurang lebih 2,5 cm. Berhati-hatilah, jangan sampai menyiram tanaman secara berlebihan. Kalau Anda mendapatkan pot tanpa lubang dari bahan plastik, borlah lubang di dasarnya. 3 Letakkan nampan drainase di bawah pot. Kalau pot berlubang, Anda tentu tidak ingin airnya menetes ke lantai. Belilah nampan plastik khusus untuk pot atau berimprovisasilah dan gunakan piring atau baki. Anda juga bisa memotong jeriken susu atau botol berukuran 2 liter sebagai nampan kalau potnya cukup kecil dan Anda tidak terlalu peduli dengan penampilannya.[10] Keringkan selalu nampan drainase dalam waktu kurang lebih setengah jam setelah disiram. Jangan biarkan pot tanaman tergenang di atasnya. Kalau nampan tidak dikeringkan, pada dasarnya hal ini sama saja dengan pot tanpa lubang karena tanaman masih akan tetap terendam dalam banyak air. 4Pindahkan tanaman ke dalam pot baru jika perlu. Kalau tanaman tersebut sudah lama berada di dalam pot yang sama dan sudah tumbuh lebih besar, lebih baik pindahkan ke dalam pot yang lebih besar pula. Kalau tanah sudah tampak menyusut dari tepian pot, berarti tanaman membutuhkan wadah yang lebih kecil. Untuk memeriksa apakah akar tanaman sudah terlalu penuh, tarik tanaman dengan lembut dari dalam pot dan periksa apakah tanahnya masih banyak atau sebagian besar isinya hanyalah akar. Iklan Karena debu selalu terkumpul di dalam ruangan, bersihkan tanaman dengan spons basah sesekali. Ini akan membantu menjaga tanaman agar tetap sehat. Sukulen sebenarnya lebih suka pot yang kecil daripada yang besar. Anda mungkin tidak perlu memindahkan sukulen ke pot yang lebih besar sekalipun sudah tumbuh. Iklan Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda?
Untuktanaman TOGA Tim pelaksana kegiatan kepada masyarakat bersama ibu-ibu rumah tangga menanamnya menggunakan polybag (Gambar 6). Diakhir kegiatan ini Tim membagikan 40 bibit TOGA kepada perwakilan RT yang hadir. Pemupukan semua jenis tanaman menggunakan pupuk organic MOL, kecuali tanaman hidroponik. Open access article under the CC-BY-SA Banyak anak muda di Kabupaten Sikka, NTT yang mulai terjun bertani holtikultura dan memanfaatkan peluang untuk menimba ilmu pertanian di luar daerah bahkan di luar negeri Yance Maring merupakan salah satu anak muda jebolan Politani Kupang dan menimba ilmu pertanian di Israel termasuk sistem irigasi tetes dan menerapkannya setelah kembali ke kampung halaman Sistem irigasi tetes cocok diterapkan di daerah yang kesulitan air dan hemat tenaga namun membutuhkan biaya yang lebih mahal untuk membeli selangnya Selain menggunakan sistem irigasi tetes,Yance Maring pun menggunakan teknologi Short Message Service dan Wifi untuk melakukan penyiraman dan pemupukan tanaman di lahan pertanian miliknya Menyusuri rumah-rumah mewah di Kelurahan Wailiti, Kecamatan Alok Barat Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur NTT, terdapat lahan pertanian holtikultura seluas sehektar yang ditanami tomat dan lombok. Beberapa semangka sedang berbuah dan ditanam dengan sistem tumpang sari di antara bedeng tanaman tomat yang siap panen. Lahan dibagi dua dengan pembatas jalan selebar kurang lebih 2 meter. Hamparan bedeng di sisi timur baru ditanami lombok. Banyak bedeng yang belum ditanami. “Lahan di sebelah utara saya tanami jagung dan penyiramannya masih secara manual,” sebut Yance Maring, petani holtikultura saat berbincang bersama Mongabay Indonesia di pondok sederhana di kebunnya, Jumat 26/7/2020. Jalan hidup bertani Yance terbuka ketika tahun 2018 bulan Oktober dinyatakan lulus tes dan berangkat ke Israel dengan biaya satu lembaga. Dari 100 peserta, 30 orang berasal dari NTT dan 51 orang dari Ambon dan Sumatera. Selama 9 bulan di Israel, Yance di ditempatkan di Ein Yahav, wilayah pertanian atau Moshav. Di Israel, mereka kuliah sambil praktek. Dalam seminggu sehari kuliah di Arava International Center of Agriculture Training AICAT dan 5 hari praktek di lapangan. Para pelajar ini masuk kategori diploma dan membayar biaya kuliah sebesar 10 ribu Shekel. Saat praktek di lahan pertanian para mahasiswa ini dibayar sebulan sekitar juta atau sekitar 5 ribu Shekel. “Saya pulang Juli 2019 bawa modal juta, langsung menanam holtikultura. Saya mengalami gagal panen dan modal habis sehingga pinjam uang di bank juta lagi tetapi habis juga. Gagal panen terjadi karena persediaan air tidak mencukupi,” ungkap Yance. baca Kisah Sukses Eustakius Kembalikan Kejayaan Holtikultura di Sikka Yance Maring petani holtikultura di Kelurahan Wailiti, Kecamatan Alok Barat, Kabupaten Sikka, NTT yang menerapkan sistem irigasi tetes untuk pengarian dan pemupukan tanaman holtikultura miliknya. Foto Ebed de Rosary/Mongabay Indonesia Dia mulai menerapkan sistem irigasi tetes yang dipelajari di Israel. Dirinya mulai mengebor air di rumah saudaranya yang berjarak sekitar 30 meter dari kebun. Dia mulai mengolah lahan lagi pada April 2020 dan tanam pada Mei 2020. Ratusan bedeng tomat terlihat sedang memasuki masa panen. Selain tomat, terdapat cabe keriting, cabe rawit, semangka dan jagung. Ribuan pohon tanaman holtikultura ditanam dengan waktu berbeda agar ketersediaan stok panen tetap ada. “Kelebihan irigasi tetes, hemat air dan tenaga tapi butuh investasi cukup besar. Saya pertama memakai selang irigasi sederhana tetapi kekuatan airnya tidak bisa meskipun menggunakan beberapa mesin pompa,” sebutnya. Untuk lahan seluas sehektar, Yance mengaku mengeluarkan modal hampir juta untuk menyewa lahan, membajak tanah, membeli benih dan pupuk serta membeli selang irigasi tetes Air dari sumur bor jelasnya, dipompa dan dialirkan melalui pipa untuk ditampung di profil tank atau tandon yang diletakan di ketinggian ± 3 lalu dialirkan ke kebun menggunakan sistem gravitasi. “Semua selang dan peralatannya dibeli di Cina menggunakan internet dan menghabiskan uang juta. Bila ditambah pupuk dan benih serta bajak lahan bisa habis juta,” terangnya. baca juga Kisah Anak Muda Sikka Gelorakan Budidaya Holtikultura Dobrak Tradisi Bertani [Bagian 1] Tanaman lombok yang baru ditanam di lahan irigasi tetes milik Yance Maring di Kelurahan Wailiti Kecamatan Alok Barat,Kabupaten Sikka,NTT. Foto Ebed de Rosary/Mongabay Indonesia Gunakan Teknologi Bila di Israel teknologi pertanian menggunakan sistem komputerisasi, Yance mencari cara agar bisa menggunakan teknologi dalam melakukan penyiraman dan pemumpukan tanaman di lahan pertaniannya. Yance membeli alat rakitan seorang alumni ITB Bandung melalui internet yang dinamakan modul SMS. Dia gunakan solenoid valve, keran air otomatis untuk dihubungkan ke timer dan internet. Jaringan selang irigasi tetes dan pipa dihubungkan ke timer dan Wifi serta ventury injector untuk pencampuran pupuk dan melakukan pemupukan, membuat semua pekerjaan jadi lebih mudah. “Di alat modul SMS saya pasangkan juga kartu telepon selular. Bila hendak menyiram tanaman dan melakukan pemumpukan maka saya hanya kirim SMS atau layanan pesan pendek saja ke modulnya lalu tanaman disiram dan dipupuk secara otomatis,” terangnya. Modul SMS dan Wifi terang Yance, berfungsi untuk mengontrol pengairan dan pemupukan atau semacam remote control. Kalau menggunakan Wifi, radiusnya 100 meter tetapi kalau SMS dimana saja ada sinyal telepon selular bisa mengirim pesan. Yance mengakui, menggunakan irigasi tetes, bagain atas bedeng kelihatan kering tetapi di dalamnya basah dan betul-betul air dan pupuk diserap akar tanaman. Selain itu sambungnya, tidak terjadi erosi karena airnya meresap ke dalam batang pohon dimana berbeda dengan menyiram tanaman menggunakan selang. Rumput pun tidak banyak tumbuh. “Satu hari siram tanaman 2 kali, pagi dan sore sekitar 10 menit. Setelah musim tanam berikut dan memasuki musim hujan, saya mulai mempergunakan plastik mulsa. Bila hasil panen bagus, tahun depan saya akan cari lahan lagi untuk dikontrak,” ungkapnya perlu dibaca Kisah Anak Muda di Sikka Gelorakan Budidaya Holtikultura Antara Modal dan Ancaman COVID-19 [Bagian 2] Lahan pertanian holtikultura yang menggunakan sistem irigasi tetes di Kelurahan Wailiti, Kecamatan Alok Barat, Kabupaten Sikka, NTT yang ditanam dengan waktu berbeda untuk menjamin ketersedian pasokan. Foto Ebed de Rosary/Mongabay Indonesia Penggunaan Sumber Daya Efektif Kepala Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Nusa Nipa Unipa Maumere Yoseph Yacob Da Rato, kepada Mongabay Indonesia, Senin 29/6/2020 menyebutkan irigasi tetes keuntungan yang utama adalah penggunaan sumber daya secara efektif. Sumber daya utama pada pertanian sebut Yoyo adalah air dan unsur hara tanah yang harus digunakan secara efisien sebab kekurangan air dan unsur hara tanah dapat menyebabkan gagal panen. Irigasi tetes harus dikelola dan dikontrol secara rinci dan tepat. Menggunakan mesin yang dihubungkan dengan jaringan digital android, petani bisa mengukur, dan mendeteksi dari dini kekurangan komponen-kompenen utama dalam pertanian ini. “Dengan begitu secara efisien bisa mengelola penggunaan energi yang digunakan. Semuanya pun dilakukan secara real-time,” ucapnya. Dampak penggunaan teknologi kata Yoyo yakni terjadi pengurangan jumlah tenaga kerja. Otomatisasi ucapnya, berdampak pada pendapatan ekonomi buruh tani. “Biaya pengadaan komponen irigasi tetes cukup mahal tergantung luas lahan namun cukup sulit dijangkau oleh petani kecil. NTT sangat cocok untuk optimasi produk karena lahan kering membutuhkan pemanfaatan air dan pupuk yang efektif dan efisien,” terangnya. Sedangkan Direktur Wahana Tani Mandiri, Carolus Winfridus Keupung mengatakan irigasi tetes cocok untuk daerah yang kesulitan air. Sementara daerah yang banyak air, saran Wim sapaannya, lebih baik menggunakan sprinkler karena biayanya lebih murah. Irigasi tetes prinsipnya air langsung menetes ke akar. Namun jarak tanamnya harus disesuaikan dengan lubang selang dan bisa juga menggunakan selang biasa dan dilubangi sendiri. “Ada selang drip produksi pabrik yang sudah ada lubangnya tapi harga selang ini pun pasti lebih mahal. Namun kelebihannya lubang dibuat dengan teknologi canggih sehingga semburan airnya seragam,” pungkasnya. Artikel yang diterbitkan oleh DHVe.
  • t164nh7zaw.pages.dev/437
  • t164nh7zaw.pages.dev/49
  • t164nh7zaw.pages.dev/56
  • t164nh7zaw.pages.dev/412
  • t164nh7zaw.pages.dev/100
  • t164nh7zaw.pages.dev/193
  • t164nh7zaw.pages.dev/153
  • t164nh7zaw.pages.dev/249
  • siti menyiram tanaman menggunakan selang