Kabel listrik mempunyai peranan yang sangat penting dalam dunia kelistrikan, Hal ini karena fungsi kabel listrik sebagai penghantarkan listrik dari suatu tempat ke tempat lain, dan tentunya bahan yang digunakan untuk pembuatan kabel tersebut adalah bahan konduktor. Konduktor adalah bahan yang dapat menghantarkan listrik dengan baik atau bahan yang mudah dialiri listrik. Lalu pertanyaannya adalah, mengapa kabel yang umumnya digunakan untuk instalasi listrik terbuat dari bahan tembaga? Meskipun sebenarnya banyak sekali bahan lainnya yang juga dapat digunakan untuk bahan pembuatan kabel listrik, misalnya seperti - Besi - Tembaga - Kuningan - Aluminium - Nikel - Stainless steel - Seng - Platina - Perak - Emas - Dan berbagai bahan logam konduktor lainnya. Meskipun terdapat banyak pilihan bahan konduktor yang dapat menghantarkan listrik untuk bahan pembuatan kabel listrik, namun yang paling umum digunakan dalam instalasi kelistrikan adalah kabel berbahan tembaga. Mengapa kabel yang umumnya digunakan untuk instalasi listrik umumnya terbuat dari bahan tembaga? Sebenarnya terdapat beberapa alasan penting mengapa bahan tembaga sering kali dipilih untuk bahan pembuatan kabel listrik. 1. Alasan yang pertama adalah karena bahan tembaga termasuk jenis konduktor yang cukup baik dalam menghantarkan arus listrik, karena nilai hambatan jenis rho yang dimilikinya lebih kecil, dan tentunya semakin kecil tahanan jenis Rho yang dimiliki sebuah bahan konduktor maka akan semakin sedikit pula kerugian listrik yang akan dialaminya. Jadi, tak ada salahnya untuk memilih bahan konduktor jenis tembaga sebagai kabel penghantar listrik, Namun pertanyaannya adalah apakah tembaga memiliki tahanan jenis rho yang paling kecil dibanding konduktor lainnya? Jawabannya Tidak. Meskipun masih terdapat bahan konduktor jenis lainnya yang memiliki nilai hambatan jenis rho yang lebih kecil dari tembaga, Namun pada umumnya bahan tembaga yang lebih umum digunakan sebagai penghantar listrik? Mengapa demikian? Jawabannya ada pada uraian di bawah ini. 2. Alasan kedua adalah dari segi ekonomisnya. sebagai contoh misalnya bahan perak yang memiliki tahanan jenis lebih kecil dibanding tembaga, sehingga menggunakan bahan perak akan lebih baik digunakan menghantarkan listrik dibanding menggunakan tembaga, tentunya ini karena kerugian tegangan akan lebih sedikit, Namun mengapa kabel berbahan perak jarang sekali digunakan dibanding tembaga? Jawabannya adalah karena harga bahan perak lebih mahal dibanding tembaga, sehingga tembaga dinilai lebih ekonomis dan menjadikannya laku keras dipasaran sebagai bahan kabel penghantar listrik. 3. Alasan ketiga adalah karena tembaga termasuk bahan yang mudah melebur, mudah menyerap panas, dan juga mudah melepaskan panas tersebut, sehingga ketika tembaga dialiri arus listrik bila sewaktu-waktu terjadi gangguan maka kabel dapat putus, atau terjadi peningkatan suhu yang cukup drastis/cepat. Dan peningkatan suhu dari penggunaan bahan tembaga yang cukup cepat ini, dapat kita fungsikan sebagai pengaman listrik yang akan bekerja berdasarkan thermal panas, Contoh peralatan pengaman listrik yang digunakan untuk melengkapi fungsi thermal panas bahan tembaga seperti MCB, overload, sekring, dan lain sebagainya. 4. Alasan ke-empat adalah karena massa jenis tembaga yang terbilang cukup kecil, sehingga tembaga mempunyai bobot yang cukup ringan. 5. Alasan ke-lima adalah tembaga memiliki kelenturan yang cukup bagus, sehingga dapat memudahkan pemasangan jaringan listrik atau instalasi listrik. Demikian untuk artikel kali ini dan semoga bermanfaat.
mengapakabel yang disambungkan dari tiang listrik ke tiang listrik lainnya dibuat kendor? SD Matematika Bahasa Indonesia IPA Terpadu Penjaskes PPKN IPS Terpadu Seni Agama Bahasa Daerah Halo Sobat Zenius, ketemu lagi samague Johan Wibowo. Pada artikel kali ini gue akan membahas pengertian, contoh hingga fungsi kapasitor induksi. Khusus buat elo yang sekarang kelas 12 SMA dan belajar Fisika, pada awal bulan semester genap, biasanya elo lagi belajar tentang Listrik Statis, Magnet, dan Listrik Bolak-Balikkan?! Nah, ada dua komponen elektronik yang akan kalian pelajari pada bab-bab tersebut, yaitu kapasitor dan induktor. Tapi pernah kebayang gak, untuk apa sih kapasitor dan induktor digunakan? Gue cerita dikit ya sebelum masuk materi fungsi kapasitor induksi ini. Jadi, dulu waktu SMA,gue merasa ga tertarik banget mempelajari bab-bab listrik dan magnet. Salah satu penyebabnya adalah karenague nggak tau komponen-komponen inituh apa dan dipake buat apa. Nah, di tulisan inigue juga bakal ngebahas sedikit tentang pemodelan dan aplikasi komponen-komponen tersebut di kehidupan sehari-hari. Ilustrasi Kapasitor dan Induktor Arsip Zenius Oh iya, sebelum kelupaan. Selain materi Fisika kelas 12 terkait kapasitor dan induktor yang bisa elo pelajari. Zenius juga punya kumpulan materi Fisika lainnya lengkap dengan soal dan pembahasan yang bisa dengan mudah elo akses lho. Mulai dari materi Relativitas, Fisika Inti, Fisika Kuantum sampai materi Teknologi Digital. Caranya, elo cukup klik banner di bawah ini kemudian download aplikasi Zenius dan login. Gampang kan? Download Aplikasi Zenius Tingkatin hasil belajar lewat kumpulan video materi dan ribuan contoh soal di Zenius. Maksimalin persiapanmu sekarang juga! Kapasitor dan Kapasitansi Induktor dan Induktansi Gabungan Antara Kapasitor Induktor Kapasitor dan Kapasitansi Sebelum membahas fungsi kapasitor induksi, ada baiknya elo memahami dulu pengertian kapasitor dan induktor. Pertama, gue akan mulai dengan pengertian kapasitor dulu ya. Oke, ini adalah dua kata benda dengan dua makna berbeda. Kalo elo inget bab Listrik Statis, di sana dijelasin bahwa Kapasitor adalah benda yang dirancang khusus untuk menyimpan energi dalam bentuk medan listrik. Artinya kapasitor ialah merupakan sebuah benda yang tidak dapat menyimpan energi dalam bentuk medan magnet. Sedangkan, kapasitansi adalah parameter kemampuan suatu benda menyimpan energi dalam bentuk medan listrik. Lalu, representasi benda ber-kapasitansi dalam rangkaian listrik digambarkan seperti ini Simbol kapasitor sederhana dok Macao Communications Museum Simbol itu merepresentasikan bentuk kapasitor yang paling sederhana dua plat konduktor sejajar dipisahkan oleh material dielektrik. Apa itu material dielektrik? Singkatnya, material dielektrik adalah isolator. *gue akan menjelaskan pengertian isolator lebih lengkap di bagian selanjutnya* Masing-masing material dielektrik mempunyai konstanta dielektrik yang menentukan seberapa besar energi yang bisa disimpan dalam bentuk medan listrik. Sebenarnya, kapasitor nggak harus berbentuk plat sejajar kayak gitu loh. Coba aja kalian googling “kapasitor”, pasti nemu banyak yang berbentuk tabung kayak gini Contoh bentuk kapasitor dok electrical Jadi, kapasitor itu gak harus berbentuk plat. Benda apapun yang terdiri dari konfigurasi konduktor-dielektrik-konduktor akan memiliki nilai kapasitansi bisa menyimpan energi dalam bentuk medan listrik sehingga dalam rangkaian listrik bisa direpresentasikan oleh lambang kapasitor seperti gambar di atas. Termasuk dua buah tabung konduktor yang berbeda jari-jarinya, tapi diletakkan pada sumbu yang sama. Sadar atau tidak, hidup kita bergantung banyak lho sama kapasitor. Nah, supaya lebih kenal, berikut ini adalah contoh kapasitor di kehidupan sehari-hari 1. Lampu Flash pada Kamera dan Mobil Elo pasti tau kan ya kalo di kamera dan HP itu ada flash yang ngebantu banget untuk memotret di keadaan gelap gulita. Untuk bisa menghasilkan kilatan cahaya cetar membahana dalam tempo yang sesingkat-singkatnya itu, perlu ada kapasitor. Jadi, rangkaian lampu flash itu bentuknya kayak gini Rangkaian lampu flash sebagai salah satu contoh kapasitor di kehidupan sehari-hari Arsip Zenius Nah, yang ada tanda panahnya itu saklar. Lampu dilambangkan oleh R2. Trus R1 itu resistensi intrinsik baterai dan konduktor kabel. Jadi waktu flashnya mati kamera nggak digunakan, si saklar bakal nempel di terminal nomor 1. Rangkaiannya bakal jadi kayak di gambar kedua tengah. Pada keadaan ini, baterai yang dilambangkan sumber tegangan vs aliasvoltage source akan mengisi kapasitor. Sedangkan lampu R2 gak terhubung ke sistem. Ingat karena sumbernya listrik searah, setelah kapasitor penuh gak akan ada listrik yang mengalir di rangkaian. Ketika kalian motret, “cekrek!!”, saklar akan pindah dari terminal 1 ke terminal nomor 2 sesuai arah tanda panah. Rangkaian akan berubah jadi seperti gambar ketiga kanan. Pada kondisi ini, baterai menjadi tidak tersambung ke rangkaian. Rangkaiannya jadi kapasitor dan lampu doang. Muatan negatif elektron yang tersimpan di salah satu kutub kapasitor akan mengalir ke kutub lainnya sampai jumlahnya sama tegangan sama. Aliran elektron alias arus listrik ini menyalakan lampu flash R2. Ketika tegangan udah sama, artinya energi potensial kapasitor udah 0 kan jadi ga ada elektron yang ngalir lagi, jadi flashnya mati. Nah, proses ini terjadinya cepet banget. Waktu pelepasan energidischarge di kapasitor itu tergantung sama nilai kapasitansinya. Setelah selesai, saklar akan balik ke nomor 1 lagi, dan kapasitor akan diisi lagi oleh baterai. Begitu seterusnya. Mungkin elo bertanya-tanya, kenapa harus pake kapasitor? Kenapa sumber energi lampu flash R2 nggak langsung dari batre aja? Nah, inilah gunanya kapasitor. Baterai dan kapasitor memang sama-sama bisa menyimpan energi listrik, tetapi karakteristik mereka beda banget. Baterai punya kerapatan energi yang lebih besar daripada kapasitor. Artinya, untuk volume/massa yang sama, baterai bisa menyimpan energi yang lebih banyak daripada kapasitor. Tapiiii.. baterai gak bisa melepaskan energinya dalam waktu yang cepat secara berulang-ulang. Kalo ini dilakukan ke baterai, dia bakalan cepet rusak alias aus. Kapasitor, di lain sisi, punya kerapatan daya yang lebih besar daripada baterai. Artinya, untuk volume yang sama, kapasitor bisa ngelepasin energinya dalam waktu lebih singkat daripada baterai. Ingat, daya adalah energi per satuan waktu. Makanya, kapasitor bisa diisi dan dikosongkan dengan cepat secara berulang-ulang tanpa mengalami kerusakan. Inilah yang menjadi masalah energi terbarukan kayak pembangkit listrik tenaga surya dan tenaga angin. Matahari dan angin gak bisa menghasilkan energi setiap saat. Kadang matahari tak bersinar, kadang angin tak bertiup. Di Indonesia, dalam satu hari, konsumsi energi listrik itu justru mencapai puncaknya jam WIB. Ingat kan PLN pernah kampanye hemat listrik di waktu-waktu tersebut? Nah, pada jam itu justru matahari udah ga bersinar lagi! Makanya energi yang dihasilkan matahari pada siang hari harus disimpan dulu di baterai. Masalahnya, baterai itu mahal dan umurnya pendek kalo sering dipake, jadi harus sering diganti. Sama kayak baterai HP/laptop elo kalo udah dipake lama, kerasa kan kapasitasnya ngga se-prima waktu pertama kali di pake. 2. Touchscreen Cara sistem touch screen bekerja dok Lorex Technology Contoh kapasitor di kehidupan sehari-hari selanjutnya adalah touch screen. Pernah gak sih elo kepikiran gak gimana caranyasmartphone atau tablet yang elo bisa mendeteksi sentuhan dari jari? Ada banyak metodetouchscreen, salah satunya adalahcapacitive touchscreen. Pada metode ini, layar monitor bertindak sebagai dielektrik. Di bawahnya ada lapisan konduktor. Karena konduktivitas jari dan udara berbeda, ketika elo sentuh,smartphone elo akan mendeteksi adanya perubahan kapasitansi di area yang elo sentuh. Informasi ini yang berikutnya akan diolah oleh prosesor. Hal ini secara umum disebutcapacitive sensing. Contoh lain adalah dengan mencelupkan dua konduktor ke dalam air, lo akan mendapatkan kapasitor dengan dielektrik berupa campuran udara dan air dengan komposisi tertentu sesuai ketinggian air kan. Nah, dari sini lo bisa mengukur kedalaman/ketinggian air dengan melihat perubahan kapasitansi akibat perubahan tinggi air. Sensor ini disebut denganwater level sensor. Misalnya kita mau bikin pengisi air sawah otomatis. Katakanlah suatu sawah ketinggian airnya harus 30 cm. Karena terjadi penguapan saat siang hari, ketinggian air sawah bakal berkurang. Ini akan menyebabkan perubahan nilai kapasitansi pada sensor. Kalo udah melewati batas tertentu, nanti akan ada sistem pengisi air otomatis yang akan mengisi air ke sawah dan berhenti mengisi kalo kapasitansi sensor udah sesuai dengan nilai awal saat ketinggian air sawah 30 cm. 3. Saluran Transmisi Tenaga Listrik Saluran Transmisi Tenaga Listrik sebagai penerapan Kapasitor dalam Kehidupan dok Panoramio Listrik yang kita pake ini kebanyakan nggak dibangkitkan di deket kota besar lho. Ada yang tau nggak, berapa kapasitas listrik di Indonesia? Di Jawa-Bali aja,demand listrik per hari itu sekitar 23000 MW. Dua pemasok energi listrik terbesar di Pulau Jawa adalah PLTU Suralaya 4025 MW yang terletak di Cilegon, Banten dan PLTU Paiton 4055 MW di Situbondo, Jawa Timur. Kedua pembangkit ini dibangun di deket pantai karena butuh pasokan air dalam jumlah besar sebagai pendingin. Nah, listrik dari pantai itu dialirkan ke kota-kota lewat saluran transmisi tegangan tinggi 500 kV. Tegangan saluran memang dibikin tinggi banget supaya arusnya bisa dibuat sekecil mungkin. Ingat, daya yang disalurkan adalah perkalian dari tegangan dan arus P = VI. Untuk menghantarkan daya yang sama, elo bisa bikin tegangannya tinggi arusnya kecil, atau sebaliknya. Semakin besar arus, semakin besar energi yang hilang di saluran transmisi karena semakin besar gesekan antara elektron dan inti atom konduktor ingat, arus listrik itu muatan/elektron yang bergerak. Coba elo liat kabel-kabel tegangan tinggi di atas. Tadi kan di awal gue udah bilang bahwa benda apa pun kalo membentuk konfigurasi konduktor-dielektrik-konduktor, akan ada nilai kabel transmisi listrik juga gitu. Kabel-udara-kabel bisa dianggap sebagai konfigurasi benda berkapasitansi. Jadi, ketika menganalisis saluran transmisi, insinyur kelistrikan akan menganggap ada kapasitor di antara kabel-kabel itu. 4. Tempat Kita Berpijak Kapasitor pada bumi dok Panoramio Sadar atau enggak, kita sebenarnya hidup di kapasitor terbesar di bumi, yaitu bumi ini sendiri. Awan – udara – tanah-air laut adalah kombinasi konduktor-dielektrik-konduktor. Awan bisa mengakumulasi muatan. Antara awan dan bumi/tanah dibatasi dielektrik, yaitu udara. Setiap isolator termasuk udara punya tegangan kerja maksimum. Yang dimaksud tegangan kerja maksimum adalah tegangan paling besar yang bisa ditahan. Di atas batas tegangan ini, isolator akan kehilangan daya isolasinya dan menjadi bisa menghantarkan listrik. Nilai tegangan ini disebut tegangan tembus ataubreakdown voltage. Contohnya, ketika awan mengakumulasi muatan terus menerus, tegangannya jadi semakin tinggi. Ketika tegangan awan udah gede banget, melebihi tegangan tembus udara, udara akan menghantarkan listrik dari awan ke tanah atau air laut. Ini yang kita sebut petir. Induktor dan Induktansi Kalau kapasitor menyimpan energi dalam bentuk medan listrik, Maka, induktor menyimpan energi dalam bentuk medan magnet. Induktor sendiri merujuk ke benda yang dengan sengaja dibuat untuk dimanfaatkan sifat induktifnya. Sedangkan, induktansi adalah ukuran seberapa besar energi yang bisa disimpan oleh induktor. Lalu, untuk satuan induktor dapat dinyatakan dengan satuan Henry H yang merupakan satuan SI dari induktansi. Sementara alat pengukurnya bernama induktansimeter. Nah sama seperti kapasitor, induktor ini juga ada di mana-mana walaupun lebih jarang dipake secara sengaja dibandingkan kapasitor. Kegunaan induktor yang paling utama adalah untuk menaik-turunkan tegangan bolak-balik trafo. Ini dipake di mana-mana, mulai dari saluran transmisi tegangan generator di pembangkit listrik 10-20 kV dinaikkan ke 125-500 kV, di rumah-rumah tegangan ribuan kV diturunkan jadi 220V yang masuk ke rumah kita, sampai di alat-alat elektronik charger HP misalnya, nurunin tegangan 220V dari colokan rumah jadi 5V. Selain itu, saluran transmisi juga memiliki induktansi diri sehingga harus dimodelkan oleh sebuah induktansi. Kalian udah tau juga kan lambang induktansi dalam rangkaian Nah, benda berinduktansi atau induktor memiliki sifat yang bisa dieksploitasi untuk kemaslahatan umat manusia seluas-luasnya, yaitu arus listrik yang mengalir di induktor ga bisa berubah secara cepat rapidly. Kenapa begitu? Ingat Hukum Lenz kan, kalo ada perubahan fluks magnet yang menembus kumparan, maka kumparan dalam hal ini induktor akan menghasilkan arus/tegangan yang melawan perubahan tersebut. Semakin cepat arus pada induktor berubah, semakin cepat juga medan magnet pada induktor berubah. Semakin cepat perubahan medan/fluks magnet, tegangan yang dihasilkan semakin besar juga. Secara matematis fenomena ini bisa dirumuskan sebagai berikut Persamaan di atas menunjukkan bahwa tegangan yang dihasilkan di ujung-ujung induktor sama dengan besarnya induktansi dikalikan dengan besarnya perubahan arus per satuan waktu. Atau, kalau dinyatakan dalam fluks magnet, tegangan di ujung-ujung induktor sama dengan jumlah belitan dikalikan seberapa cepat perubahan fluks magnet. Jadi kalo arus listrik di induktor berkurang secara tiba-tiba saklarnya dimatiin, misalnya, nilai di/dt akan besar banget kan karena dt mendekati 0 perubahannya cepet banget. Akibatnya, akan muncul tegangan yang nilainya juga besar banget. Kalo tegangannya udah terlalu besar sekali banget, melebihi teganganbreakdown isolator, maka isolator tadi untuk sesaat akan “bocor” sehingga mengalirkan energi dalam bentuk percikan api. Percikan api ini sebenarnya elektron yang “melompat”. Nah, tadi kan gue udah bilang bahwa saluran listrik di rumah kita itu sifatnya pasti induktif karena banyak banget induktansinya mulai dari trafo-trafo sampai kabel transmisi itu sendiri punya induktansi diri. Ini sebabnya, kenapa kalo elo nyabut kabel dari colokan suka ada percikan api. Percikan api itu sebenernya arus listrik yang masih mengalir dari colokan ke kabel elo sesaat setelah elo cabut. Atau elo coba buka penutup saklar lampu rumah elo deh, terus coba matiin lampu. Biasanya ada percikan api juga tuh. Kalo mau liat yang ekstrim, ini ada video saklar 500 kV di jaringan transmisi listrik dibuka. Keliatan kan pas saklarnya dibuka, tetep ada arus yang mengalir di antara terminal yang dibuka dalam bentuk percikan api. Nah, salah satu teknologi yang memanfaatkan fenomena ini adalah busi kendaraan bermotor. Busi Kendaraan Bermotor sebagai Contoh Induktor Arsip Zenius Di atas sebelah kiri adalah gambar rangkaian busi motor/mobil. Jadi ceritanya, mesin mobil/motor itu perlu percikan api untuk membakar campuran bensin dan udara dan menghasilkan gerak mekanik. Dari mana datangnya percikan api itu? Dengan memanfaatkan sifat induktor tadi. Awalnya, saklar di atas ditutup sehingga rangkaian kayak gambar kedua tengah. Karena sumber arus yang digunakan adalah arus searah, gak akan ada efek apa-apa di induktor karena ga ada perubahan arus,thusga ada perubahan medan magnet. Kalo ga ada perubahan medan magnet, ga bakal ada tegangan dan arus induksi. Begitu saklarnya dibuka, artinya batere ga menyuplai listrik lagi, arus listrik akan jatuh secara tiba-tiba. Akibatnya, akan muncul tegangan yang gede banget di induktor. Nilai tegangan ini diatur supaya melebihi teganganbreakdown udara. Akibatnya, muncul percikan api di celah udara pada busi. Tanda larangan menggunakan handphone saat mengisi bahan bakar dok Skepticalreadycheck Hukum Lenz juga bisa menjelaskan kenapa gak dianjurkan untuk pake HP di pom bensin. HP lo itu memancarkan gelombang elektromagnetik dengan frekuensi tinggi banget. Frekuensi tinggi berarti perubahan medan magnetnya cepet banget. Medan magnet yang berubah dengan sangat cepet ini kalo melewatiloop konduktor misalnya mulut selang atau mulut tangki akan menginduksi tegangan yang cukup tinggi. Ini ga masalah kalo konduktornya “mulus”. Tapi, bakal jadi masalah kalo ada karat, retakan atau patahan padaloop konduktor karena tegangan tinggi tadi bisa menimbulkan arus listrik dalam bentuk spark percikan api seperti di busi. Berbeda dengan kapasitor, induktor tuh jarang dipake sebagai sensor atau komponen elektronika lain. Ini disebabkan oleh ukuran induktor yang umumnyabulky banget karena berbentuk kumparan kan. Sebaliknya, kapasitor sangat disukai oleh anak elektro karena bisa dikemas dalam ukuran yang kecil-kecil banget. Oke, sekarang elo udah tau pengertian dan fungsi kapasitor induktor dalam kehidupan sehari-hari. Berarti bisa disimpulkan, benda yang dapat menyimpan energi listrik adalah kapasitor sedangkan benda yang dapat menyimpan energi dalam bentuk medan magnet adalah induktor. Gabungan Antara Kapasitor Induktor Meskipun kelihatannya saling berlawanan, tapi bisa gak ya kapasitor dan induktor digabungkan? Kalo bisa, hasil dan gunanya buat apa ya? Memang betul sih, kapasitor dan induktor ini kayak yin dan yang. Kapasitor sering dipake untuk mengkompensasi efek induktansi rangkaian. Inget kan di teori Listrik Bolak-Balik, pada rangkaian RLC, komponen yang mendisipasi daya tuh cuman R alias resistor doang. Induktor dan kapasitor gak mengonsumsi daya sama sekali karena mereka cuman menyimpan daya untuk sementara dalam bentuk medan, terus nanti akan dikembaliin lagi ke sistem/rangkaian. Proses penyimpanan-pelepasan energi ini terjadi secara kontinu di kapasitor dan induktor. Ingat kan, di atas gua pernah bilang, semakin besar arus yang mengalir di sistem, semakin besar daya yang hilang. Kenapa? Karena definisi arus adalah jumlah elektron yang mengalir per satuan waktu. Semakin banyak elektron yang mengalir per satuan waktu, semakin banyak juga tumbukan dan gesekan antar elektron-elektron dan elektron-inti atom konduktor. Artinya, semakin banyak energi yang terbuang dalam bentuk panas, cahaya, atau bunyi. Gue juga pernah bilang bahwa jaringan kelistrikan rumah kita itu umumnya induktif karena banyak kumparan-kumparan sepanjang jaringan. Akibatnya, kumparan-kumparan itu akan menyimpan energi dan mengirim balik ke jaringan secara terus menerus. Ini menyebabkan daya yang hilang pada sistem jadi gede karena elektronnya “dioper-oper” mulu nih sama induktor-induktor di sistem. Supaya lebih efisien, pada jaringan dipasang kapasitor untuk melawan efek induktansi sistem. Jadi, kapasitor dan induksi secara berturut-turut akan menyebabkan efek induktansi yang lebih kecil pada arus listrik sehingga penggunaan listrik bisa lebih efisien. Secara matematis, fenomena ini dapat dimodelkan sebagai berikut Coba elo perhatikan di gambar kiri deh, semakin besar XL atau XC, maka Z alias impedansi akan semakin besar. Sekarang liat gambar kanan, semakin besar Z,faktor daya aliascos фakan semakin kecil. Nah, efisiensi rumah elo dalam mengonsumsi daya dilambangkan oleh faktor daya atau cos ф. Semakin resistif rumah elo, artinya semakin seimbang XLdan XC, semakin efisien dalam memanfaatkan energi karena cos ф semakin tinggi. Jadi, efek induktansi XL dilawan oleh efek kapasitansi XC supaya faktor daya semakin mendekati 1. PLN punya batasan loh faktor daya minimal rumah elo yaitu 0,85. Kalo faktor daya rumah lebih jelek dari 0,85 bakal dikenakan penalti alias denda men! Terus kenapa kita gak boleh ngatur faktor daya rumah sesuka hati kita? kan enak tuh tinggal sesuaikan dengan kebutuhan? Alasannya adalah bakal banyak energi yang kebuang, juga karena bisa ngerusak generator. Generator di pembangkit-pembangkit listrik itu cuman bisa beroperasi kalo faktor daya sistemnya tertentu aja. Ini ada hubungannya dengan medan magnet di generatornya. Kalo faktor daya terlalu rendah, kerja generator jadi berat dan kumparannya jadi cepet rusak. Sekalinya rusak, berabedeh benerinnya. Karena harus dililit ulang atau bahkan diganti yang baru. Challenge Menyambung Kabel Putus Nah, di segmen terakhir ini gue mau sedikit ngenalin tentang pemodelan dan mau ngasih teka-teki. Problemnya gini “Mungkin gak sih kita nyambung kabel rumah yang putus tanpa alat bantu sama sekali tangan kosong? Kalo mungkin, gimana caranya?” Coba elo pikir sejenak… Oke, secara intuitif mungkin kebanyakan dari elo menjawab gak bisa dan takut untuk nyambung kabel dengan tangan kosong. Tapii.. jawabannyaBISA! Hah? Masa sih? Yakin elo? Aman nih? Gimana caranya? Gue bakal nunjukin ke elo bahwa ini tuh sebenernya ngga berbahaya dan ketakutan elo tuh sebenernya ngga beralasan. Misalnya kabel rumah elo yang masih tersambung ke PLN terputus jadi 2 bagian seperti ini Nah, hal pertama yang perlu elo lakukan adalah menyambung ujung-ujung kabel yang terkupas itu sehingga mereka bersentuhan. Jadinya, seperti gambar di bawah ini. Konfigurasi seperti ini bisa dimodelkan dengan rangkaian seperti gambar bawah kanan Kabel tembaga itu kan bukan konduktor sempurna. Tembaga punya nilai hambatan juga walaupun keciiiiillll banget. Dalam hal ini gue anggap 1 ohm. Kemudian, dengan tangan telanjang lo, sentuh bagian ujung-ujung kabel itu dan lo pelintir sehingga mereka terkait. Sekarang kondisinya seperti di gambar bawah ini Berdasarkan pencarian sekilas dari google, resistansi tubuh manusia itu kalo kering sekitar 100 kilo ohm, jauh lebih gede daripada resistansi kabel. Diketahui tegangan colokan dari PLN 220V. Dari situ kita bisa hitung bahwa arus total yang mengalir di rangkaian adalah 220,0022 A. Arus yang mengalir lewat pelintiran kabel kurang lebih 219,9978 A dan arus yang melewati tangan elo cuman 0,0022 A alias nyaris 0 A. Ha! Artinya, elo gak akan kesetrum dengan melakukan ini karena arus yang lewat ke badan elo keciiiiillll banget. Nyaris 100% arus yang disuplai sumber mengalir lewat kabel dan gak melewati tangan atau badan elo sama sekali. [Disclaimer Bukan berarti hal ini nggak berbahaya, ya. Karena kalau sambungan 1 ohmnya nggak bener, yang ada elu yang kesetrum. Jadi kalaupun mau coba-coba, nggak perlu pakai tangan. Coba aja pakai amperemeter, set hambatannya jadi 100 kiloohm. Terus lihat deh berapa arus yang melalui amperemeter itu. Di situ bisa kelihatan kalau arusnya memang kecil] Nah, sebagai penutup, gue kasih teka-teki ya Lebih aman mendemonstrasikan atraksi di atas kalo kabelnya bagus mulus atau kalo kabelnya sedikit karatan? Diketahui kabel yang agak karatan resistansinya lebih tinggi dari kabel mulus. Gimana menurut lo? Terus alesannya kenapa? Tulis jawaban elo atas teka-teki ini di bagian komen ya. Dan kalo ada di antara elo yang mau ngobrol lebih lanjut sama Johann tentang kapasitor dan induktor, langsung aja tinggalin komen di bawah artikel ini juga ya. Nah, jadi kerasa kan pentingnya kita belajar fungsi kapasitor induksi termasuk dengan fenomena Magnet, Listrik Statis, dan Listrik Dinamis? Ternyata banyak banget gunanya kan di kehidupan sehari-hari. Semoga dengan bahasan gue kali ini tentang fungsi kapasitor induksi, elo makin semangat deh belajar Fisika kelas 12 ini ya. Harapan guesih, semoga tulisan ini bisa bikin elo mampu menerjang ujian-ujian dengan kece dan jadiaware terhadap fenomena-fenomena kelistrikan di sekitar elo. Kalo selama ini elo cuman memandang Fisika sebagai rumus-rumus membosankan di atas kertas doang, dengan mengeksplorasi aplikasinya di kehidupan sehari-hari, belajar Fisika jadi bakal seru banget. Oh iya, kalo elo ingin liat pembahasan materi Fisika lengkap mulai dari kelas 10, 11, 12 dalam bentuk video singkat dan dijelaskan oleh tutor Zenius, elo bisa langsung klik banner di bawah ini ya. Happy learning guys~ Originally Published January 19, 2015 Update by Sabrina Mulia RhamadantyNahkamu pasti bertanya-tanya, kenapa tidak semua kabel listrik bertegangan tinggi memiliki bola-bola? Kabel listrik yang memiliki bola-bola hanya kabel yang membentang di sekitar bandara atau tempat yang luas. Bola-bola berwarna oranye tersebut dipasang pada kabel paling atas (kabel penangkal petir).
Mengapa Kabel Listrik Dibuat Dari Tembaga Bukannya Dari Perak – Mengapa Kabel Listrik Dibuat Dari Tembaga Bukannya Dari Perak Kabel listrik merupakan salah satu alat yang menjadi bagian penting dari sistem elektronik. Penggunaannya sangat penting dalam menghubungkan berbagai perangkat elektronik, seperti televisi, lampu, serta mesin-mesin lainnya. Secara umum, kabel listrik terbuat dari tembaga. Namun, kenapa harus tembaga bukannya dari perak? Berikut adalah beberapa alasan mengapa kabel listrik dibuat dari tembaga bukannya dari perak. Pertama, tembaga memiliki konduktivitas listrik yang lebih baik daripada perak. Konduktivitas listrik adalah tingkat kemampuan material untuk menghantarkan arus listrik. Menurut penelitian, tembaga memiliki konduktivitas listrik sekitar 60 kali lebih baik daripada perak. Hal ini membuat tembaga lebih cocok digunakan untuk membuat kabel listrik. Kedua, tembaga lebih mudah didapatkan daripada perak. Tembaga merupakan salah satu logam yang sangat umum. Tembaga dapat dengan mudah didapatkan dari berbagai sumber, seperti tambang, laut, dan lainnya. Sementara perak, meskipun tidak langka, namun tidak mudah didapatkan. Hal ini membuat tembaga lebih cocok digunakan untuk membuat kabel listrik. Ketiga, tembaga lebih mudah ditemukan dan diproses daripada perak. Tembaga telah digunakan selama bertahun-tahun dan telah dikenal sejak zaman dahulu. Setelah didapat, tembaga dapat dengan mudah diolah menjadi berbagai bentuk, seperti kabel listrik. Sementara perak membutuhkan proses yang lebih rumit untuk membuatnya siap digunakan. Keempat, tembaga lebih murah daripada perak. Tembaga memiliki harga yang lebih rendah daripada perak. Hal ini dikarenakan tembaga lebih mudah didapatkan dan diproses daripada perak. Oleh karena itu, tembaga lebih cocok digunakan untuk membuat kabel listrik daripada perak. Kelima, tembaga memiliki sifat yang lebih tahan lama daripada perak. Tembaga memiliki sifat yang lebih tahan lama terhadap lingkungan, seperti suhu tinggi dan kelembaban. Hal ini membuatnya lebih cocok untuk digunakan sebagai bahan pembuatan kabel listrik. Demikianlah beberapa alasan mengapa kabel listrik dibuat dari tembaga bukannya dari perak. Konduktivitas listrik yang lebih baik, mudah didapatkan dan diproses, harga yang lebih murah, serta sifat yang lebih tahan lama, membuat tembaga lebih cocok digunakan untuk membuat kabel listrik daripada perak. Penjelasan Lengkap Mengapa Kabel Listrik Dibuat Dari Tembaga Bukannya Dari Perak– Tembaga memiliki konduktivitas listrik lebih baik daripada perak.– Tembaga lebih mudah didapatkan daripada perak.– Tembaga lebih mudah ditemukan dan diproses daripada perak.– Tembaga memiliki harga yang lebih rendah daripada perak.– Tembaga memiliki sifat yang lebih tahan lama daripada perak. – Tembaga memiliki konduktivitas listrik lebih baik daripada perak. Kabel listrik merupakan komponen penting dalam sistem kelistrikan. Kabel listrik membantu menghantarkan arus listrik dari sumber listrik ke perangkat yang menggunakan listrik. Salah satu faktor penting yang harus dipertimbangkan ketika memilih material untuk membuat kabel listrik adalah konduktivitas listriknya. Konduktivitas listrik adalah tingkat kemampuan suatu material untuk menghantarkan arus listrik. Tembaga dan perak adalah dua material yang sering digunakan untuk membuat kabel listrik. Tembaga dan perak memiliki konduktivitas listrik yang berbeda. Tembaga memiliki konduktivitas listrik yang lebih baik daripada perak. Ini berarti bahwa tembaga dapat dengan lebih efisien menghantarkan arus listrik. Karena menghantarkan arus listrik dengan lebih efisien, kabel listrik yang dibuat dari tembaga dapat menghasilkan lebih sedikit panas, yang dapat mengurangi risiko kebakaran. Selain itu, tembaga juga lebih kuat dan fleksibel daripada perak. Kabel listrik yang terbuat dari tembaga memiliki kestabilan yang lebih tinggi dan lebih tahan lama daripada kabel listrik yang terbuat dari perak. Kabel listrik yang terbuat dari tembaga juga lebih mudah dibengkokkan dan dibentuk untuk berbagai aplikasi. Tembaga juga lebih murah daripada perak. Hal ini menyebabkan kabel listrik yang terbuat dari tembaga menjadi pilihan yang lebih ekonomis ketimbang kabel listrik yang terbuat dari perak. Kesimpulannya, tembaga memiliki konduktivitas listrik yang lebih baik daripada perak. Hal ini membuat tembaga menjadi material yang lebih cocok untuk membuat kabel listrik. Selain itu, tembaga juga lebih kuat, fleksibel, dan murah daripada perak. Semua ini membuat tembaga menjadi material yang lebih ideal untuk membuat kabel listrik. – Tembaga lebih mudah didapatkan daripada perak. Mengapa kabel listrik dibuat dari tembaga bukannya dari perak? Tembaga adalah bahan dasar yang paling umum digunakan dalam kabel listrik, meskipun perak juga sering digunakan. Kedua bahan ini memiliki keuntungan dan kekurangan masing-masing, dengan tembaga sering dipilih sebagai bahan untuk membuat kabel listrik. Salah satu alasannya adalah karena tembaga lebih mudah didapatkan daripada perak. Tembaga mudah didapatkan dari alam, ditemukan dalam jumlah yang cukup besar di banyak tempat di seluruh dunia. Tembaga memiliki sifat konduktif yang kuat, yang membuatnya menjadi bahan yang baik untuk kabel listrik. Ini berarti bahwa listrik dapat dengan mudah mengalir melalui tembaga, sehingga membuat kabel listrik yang dibuat dari tembaga sangat efisien. Tembaga juga dapat dengan mudah diproses dan diformulasi menjadi berbagai bentuk dan ukuran, yang bermanfaat untuk membuat kabel listrik. Perak merupakan salah satu bahan yang paling konduktif yang tersedia, yang membuatnya menjadi pilihan yang baik untuk kabel listrik. Namun, alasan utama mengapa perak jarang digunakan dalam pembuatan kabel listrik adalah karena harganya yang sangat mahal. Biaya produksi yang tinggi menghasilkan kabel listrik yang sangat mahal, sehingga hanya diperlukan dalam aplikasi tertentu. Selain itu, perak juga memiliki sifat korosi yang kuat, yang dapat mempengaruhi kinerja kabel listrik. Perak juga harus ditangani dengan hati-hati karena dapat diinjak dan pecah. Hal ini berbeda dengan tembaga, yang lebih kuat dan tahan lama. Karena itu, tembaga lebih mudah didapatkan dan lebih aman digunakan daripada perak, dan karena itu, tembaga sering dipilih sebagai bahan untuk membuat kabel listrik. Kesimpulannya, tembaga lebih mudah didapatkan daripada perak, dan karena itu, tembaga sering dipilih sebagai bahan untuk membuat kabel listrik. Tembaga memiliki sifat konduktif yang kuat dan dapat dengan mudah diproses dan diformulasi menjadi berbagai bentuk dan ukuran. Ini berarti bahwa listrik dapat dengan mudah mengalir melalui tembaga, sehingga membuat kabel listrik yang dibuat dari tembaga sangat efisien. Selain itu, tembaga juga lebih kuat dan tahan lama daripada perak, sehingga membuatnya lebih aman digunakan. – Tembaga lebih mudah ditemukan dan diproses daripada perak. Mengapa kabel listrik dibuat dari tembaga bukan dari perak? Tembaga adalah salah satu materi yang paling umum digunakan untuk membuat kabel listrik, karena ia memiliki beberapa kualitas yang membuatnya menjadi pilihan ideal untuk banyak aplikasi. Meskipun perak juga dapat digunakan untuk membuat kabel listrik, ia tidak digunakan secara luas karena ada beberapa alasan yang membuat tembaga lebih cocok untuk kabel listrik. Pertama, tembaga lebih mudah ditemukan dan diproses daripada perak. Tembaga banyak tersedia di alam, dan terkandung dalam mineral seperti pirit dan malachite. Tembaga juga dapat diproses dengan mudah dengan memanaskan bijih mineral dan menghilangkan zat lain yang terkandung di dalamnya. Selain itu, tembaga juga dapat diproduksi secara komersial dengan menggunakan proses elektrolisis untuk memisahkan logam dari larutan garam tembaga. Proses ini lebih mudah daripada proses yang diperlukan untuk mengekstrak perak dari mineral. Kedua, tembaga memiliki konduktivitas listrik yang lebih baik daripada perak. Konduktivitas merupakan kemampuan suatu bahan untuk menghantarkan energi listrik. Konduktivitas tembaga jauh lebih tinggi daripada perak, yaitu sekitar 63% lebih tinggi. Ini berarti bahwa kabel listrik yang terbuat dari tembaga akan menghantarkan listrik dengan lebih baik daripada kabel yang terbuat dari perak. Ketiga, tembaga juga memiliki konduktivitas panas yang lebih baik daripada perak. Konduktivitas panas berkaitan dengan kemampuan suatu bahan untuk menghantarkan panas. Tembaga memiliki konduktivitas panas sekitar 300 kali lebih baik daripada perak, yang membuatnya sangat cocok untuk aplikasi listrik. Keempat, tembaga juga lebih kuat daripada perak. Meskipun keduanya adalah logam yang sangat lunak, tembaga lebih resisten terhadap korosi daripada perak. Ini membuatnya sangat cocok untuk digunakan dalam aplikasi listrik, karena kabel listrik harus dapat tahan lama. Karena alasan-alasan di atas, tembaga menjadi pilihan yang lebih populer daripada perak untuk membuat kabel listrik. Selain itu, harga tembaga juga lebih murah, yang membuatnya lebih ekonomis untuk menggunakan dalam aplikasi listrik. Dengan semua kelebihan ini, jelas bahwa tembaga adalah pilihan yang jauh lebih baik daripada perak untuk membuat kabel listrik. – Tembaga memiliki harga yang lebih rendah daripada perak. Kabel listrik dibuat dari tembaga bukan dari perak karena ada beberapa alasan yang membuat tembaga lebih populer daripada perak. Secara fisik, tembaga memiliki beberapa properti yang membuatnya lebih cocok sebagai konduktor listrik daripada perak. Pertama, tembaga memiliki resistivitas yang lebih rendah daripada perak. Dengan resistivitas yang lebih rendah, tembaga dapat menghantarkan arus listrik dengan lebih efisien, yang berarti lebih sedikit energi listrik diperlukan untuk membawa arus listrik ke tujuan yang diinginkan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa listrik dikirim dengan tepat waktu dan dalam jumlah yang cukup. Kedua, tembaga memiliki kekuatan mekanik yang lebih tinggi daripada perak, yang berarti bahwa ia lebih tahan terhadap getaran, benturan, dan tekanan daripada perak. Ini sangat penting untuk memastikan bahwa kabel listrik dapat bertahan lama dan tetap aman dari kerusakan. Ketiga, tembaga memiliki titik leleh yang lebih rendah daripada perak. Ini berarti bahwa jika kabel listrik mengalami perubahan suhu yang drastis, maka tembaga tidak akan meleleh sebelum perak. Ini mencegah kabel listrik dari terbakar atau mengalami kerusakan akibat suhu yang tinggi. Keempat, tembaga memiliki harga yang lebih rendah daripada perak. Kabel listrik yang dibuat dari tembaga lebih murah untuk dibuat dan dipasang daripada kabel listrik yang dibuat dari perak. Hal ini penting untuk memastikan bahwa kabel listrik dapat diakses oleh semua orang tanpa menghabiskan banyak uang. Jadi, jelas bahwa ada beberapa alasan penting mengapa kabel listrik dibuat dari tembaga bukan dari perak. Tembaga memiliki resistivitas yang lebih rendah, kekuatan mekanik yang lebih tinggi, titik leleh yang lebih rendah, dan harga yang lebih rendah daripada perak. Hal ini membuat tembaga lebih cocok untuk digunakan sebagai konduktor listrik daripada perak. – Tembaga memiliki sifat yang lebih tahan lama daripada perak. Kebanyakan kabel listrik dibuat dari tembaga, bukan perak. Meskipun perak lebih mahal, tembaga telah menjadi material yang umum digunakan dalam kabel listrik karena memiliki beberapa manfaat, termasuk tahan lama. Tembaga merupakan material yang kuat dan tahan lama. Sifat ini membuatnya ideal untuk digunakan dalam kabel listrik. Hal ini karena kabel listrik harus tahan terhadap panas dan tekanan yang berbeda. Tembaga dapat menahan beban yang diberikan kepadanya tanpa mengalami kerusakan. Selain itu, ia juga memiliki sifat tahan korosi, yang berarti ia tidak akan rusak oleh kondisi cuaca atau lingkungan. Hal ini penting karena kabel listrik harus tahan lama dan mampu bertahan terhadap berbagai kondisi. Selain itu, tembaga memiliki sifat elektrikal yang sangat baik. Hal ini berarti bahwa daya listrik dapat dengan mudah dialirkan melalui kabel dengan kapasitas yang lebih rendah. Hal ini membuatnya sangat efisien dalam menyalurkan listrik. Selain itu, tembaga juga dapat menahan panas dengan baik, yang membuatnya sempurna untuk digunakan dalam kabel listrik. Perak dapat menjadi alternatif untuk tembaga dalam kabel listrik, tetapi memiliki beberapa kekurangan. Perak lebih mahal daripada tembaga, yang berarti biaya produksi akan lebih tinggi. Selain itu, ia juga kurang tahan lama daripada tembaga. Hal ini karena perak lebih rentan terhadap korosi dan kerusakan akibat panas. Selain itu, perak juga tidak mampu menahan panas sebaik tembaga, yang dapat menyebabkan kabel listrik rusak. Kesimpulannya, tembaga sangat cocok untuk digunakan dalam kabel listrik karena memiliki sifat yang lebih tahan lama daripada perak. Hal ini karena tembaga dapat menahan berbagai tekanan dan panas dengan baik, serta tahan korosi dan memiliki sifat elektrikal yang baik. Selain itu, biaya produksi kabel listrik juga lebih rendah karena tembaga lebih murah daripada perak.
4 setelah berubah warna artinya perak anda sudah bisa di bakar untuk kembali di gunakan untuk memudakan kadar emas yang akan di murnikan. Sisa larutan nitrat biasanya mengandung tembaga dan tidak baik untuk lingkungan. Masukkan rongsokan besi ke dalam larutan tersebut untuk mengendapkan tembaga lalu encerkan larutan sebelum di buang.
Penggunaan utama tembaga adalah untuk kabel listrik. Tembaga adalah penghantar panas terbaik yaitu memiliki tingkat konduktif 30% lebih tinggi dibandingkan logam lainnya. Selain itu, ada 4 alasan tembaga digunakan sebagai kabel listrik 1. Hambatan paling kecil. Nilai hambatan jenis rho tembaga paling kecil jika dibandingkan dengan jenis logam seperti besi atau alumunium. Semakin kecil rho ini maka arus listriknya tidak akan banyak terbuang. 2. Paling ekonomis. Meski rho dari tembaga ini bukan yang terkecil, namun dari segi harga tembaga paling ekonomis. Misalnya perak atau emas, rho-nya lebih kecil dari tembaga, namun harganya lebih mahal dari tembaga. 3. Mudah melebur. Tembaga punya sifat mudah menyerap panas sekaligus mudah melepaskan panas. Sehingga ada gangguan arus listrik maka kabel tembaga ini akan putus. Peningkatan suhu tembaga secara cepat ini dimanfaatkan untuk peralatan listrik yang menggunakan prinsip perubahan suhu panas thermo, misalnya pada MCB atau Sikring. 4. Lentur. Kabel tembaga ini punya keunggulan dari segi kelenturan, sehingga memudahkan dalam pemasangan jaringan atau instalasi listrik. Selain itu juga masa jenis dari tembaga ini cukup kecil sehingga cukup ringan saat dipasang dalam suatu instalasi listrik. Maka, 4 alasan di atas mengapa kabel listrik menggunakan tembaga. ShalatTaubat adalah keniscayaan bg hamba ALLAH yg bertaubat, caranya seperti sholat sunnah biasa dua rakaat hanya niatnya u taubat, "aku sholat sunnat taubat dua rakaat lillaahi taa'la", ini disunnahkan menurut kesepakatan para ulama empat madzhab, berdasarkan apa yg diriwayatkan oleh Abu Daud, Nasai, Ibnu Majah, Baihaqi dan Tirmidzi, dari Abu Baka r berkata, "Aku mendengar Pjehcm.