Akhir Kehidupan Rabi'ah. Attar mengatakan tentang Rabi'ah, bahwa dia adalah "Maryam kedua, dan seorang perempuan suci.". Di akhir hidupnya, Rabi'ah al-Adawiyah sakit-sakitan, menyebabkan tubuhnya kurus. Setiap berdoa, dia menangis dan merintih, tetapi bukan karena menahan sakit tak terperih.

Rabiah Al-Adawiyah bernama lengkap Rabiah binti Ismail Al-Adawiyah. Tokoh sufi wanita yang dijuluki Syahidatul Isyqil Ilahi (wanita yang syahid oleh kerinduan ilahi) ini lahir dan wafat di Basrah. Hikmah. Selasa, 05 Oktober 2021 - 19:34 WIB. Begini Jawaban Rabiah Al-Adawiyah Ketika Dilamar Hasan Al-Basri.
Jakarta -. Seorang sufi wanita yang ingin membakar surga dan memadamkan api neraka ialah Rabi'ah al-Adawiyah. Ia merupakan seorang tokoh sufi terkemuka dan cukup melegenda dalam dunia tasawuf. Mengutip dari buku Seperti Maryam Seperti Rabi'ah oleh Dian Nafi, Rabi'ah al-Adawiyah diberi gelar Syahidat Al Isya Al Ilahi yang mengandung arti sang
Rabi'a al-'Adawiyya is a Sufi mystic who lived in eighth-century CE Basra (probably from 98 AH/717 CE to 184 AH/801 CE). Although being a prominent figure in Islamicate history, there is no wealth of information about her thoughts because she left no sources to consult. Yet, she appears in many historiographic narratives of Sufi figures
Rabi'ah al-Adawiyyah. Rabi'ah al-Adawiyyah ( bhâsa Arab: رابعة العدوية القيسية) otabâ sè èkennal kalabân nyama Rabi'ah Basri arèya orèng sufi binè' sè èkennal kalabân kasoccèyan bân tarèsnanah mongghu Allah. [1] [2] [3] Rabi'ah panèka klan (bhâsa Arab: Mawlat) dâri klan Al-Atik suku Qays bin 'Adi, Rabi'ah
Itulah sedikit tentang latar belakang pemikiran Rabi'ah al-Adawiyah, seorang zahid yang meninggal dunia dalam tahun 185 H. (796M), Orang-orang mengatakan bahwa ia dikuburkan di dekat kota Yerusalem. Gagasan. Rabi'ah al-Adawiyah adalah sufi wanita yang memberi nuansa tersendiri dalam dunia tasawuf dengan pengenalan konsep mahabbah.
Since her early childhood Rabia al-Adawiyya, may Allah be pleased with her, was always alone; sadness and grief surrounded her and lived inside her. Above all, when she was only a young girl, she tasted the bitterness of being an orphan. Her father, the slave, died, and his wife followed him soon afterwards.

FARABI Jurnal Pemikiran Konstruktif Bidang Filsafat dan Dakwah ISSN 1907 - 0993 E ISSN 2442 - 8264 Vol. 17 No. 1, Juni 2020 66 KONSEP MAHABBAH RABI'AH AL-ADAWIYAH THE CONCEPT OF MAHABBAH RABI'AH AL-ADAWIYAH Kamaruddin Mustamin1 1 Fakultas Ushuluddin dan Dakwah IAIN Sultan Amai Gorontalo Abstract: In sufistic discourse, the real journey of life can be said to be a journey to seek God and

dWn0.
  • t164nh7zaw.pages.dev/96
  • t164nh7zaw.pages.dev/482
  • t164nh7zaw.pages.dev/462
  • t164nh7zaw.pages.dev/235
  • t164nh7zaw.pages.dev/323
  • t164nh7zaw.pages.dev/13
  • t164nh7zaw.pages.dev/480
  • t164nh7zaw.pages.dev/260
  • rabi ah al adawiyah quotes